Rabu, 20 April 2011

Integritas


INTEGRITAS DUNIA KERJA.
Menjadi bagian didalam pelayanan Mahasiswa bagi pekerjaan Tuhan sejak tahun 2006 sampai saat ini, menjadi salah satu bagian dari episode hidup yang terus ku syukuri bagi Tuhan sang Pemberi anugerah. Melalui berbagai hal yang dulunya kurasakan sebagai kesukaran, justru saat ini telah menjadi kekuatan ketika dunia kerja kujajaki.
Melayani bukan dilayani, bekerja tanpa mengharapkan imbalan yang terlihat, bersukacita dan tersenyum disaat hati dengan sengaja dilukai, mendengar dengan cepat dan lambat untuk menjawab, mengasihi diatas kasih yang sukar diperoleh, bersyukur meski semua terlihat tanpa harapan, bertanggungjawab dalam kesetiaan atas setiap penghormatan yang terkandung dalam setiap tugas, belajar dalam ketataan dan kerendahan hati, berani mengambil resiko meski harus dibenci, menerima kritikan sebagai kunci untuk menjadi lebih baik, ~KEMULIAAN hanya untuk TUHAN, bahkan semua yang telah TUHAN berikan yang adalah yang terbaik bagiku..INTEGRITAS..merupakan hal yang harus terus ada agar kita terus dimampukan sebagai bukti bahwa AKU MENGASIHI TUHAN KARENA KASIH_NYA MENDAHULUIKU….
Dunia kerja sungguh suatu dunia yang berbeda dari dunia dalam pelayanan mahasiswa, namun hal itu bukan berarti bahwa sebagai pribadi kitapun harus menjadi orang yang berbeda. INTERGRITAS harus tetap sama ada dalam segala sisi pribadi kita, karena Tuhan tidak pernah membedakan antara dunia rohani dengan dunia lainnya, baik itu antara pelayanan, pekerjaan, keluarga, sampai pemerintahan, semuanya diciptakan-NYA hanya bagi KEMULIAANNYA.
Berubah tanpa harus menjadi berbeda, mungkin hal yang bisa kubahasakan dalam hal ini. Mengembangkan suatu pola pikir dan memperluas pandangan sebagai bagian dari dunia kerja ini sangat diperlukan, karena setiap dunia yang Tuhan ciptakan bagi kita, dibuat-NyA dengan keunikan tersendiri agar setiap bagian dalam kita dapat terus dikembangkan.
Bisakah kita bekerja tanpa seorang pemimpin???
TIDAK..tidak ada jawaban lain selain itu. Seorang pemimpin memiliki tugas untuk menangkap VISI dan mengkomunikasikannya kepada yang dipimpinnya, agar orang2 tersebut menangkap VISI tersebut dan dengan penuh kebanggaan melakukannya. Kepemimpinan bukanlah hal yang mudah untuk dijalani, ini merupakan tugas yang melelahkan, memperoleh VISI TUHAN bagi masa depan sangat menyenangkan, mempraktikannya dalam dunia yang sementara menuju keruntuhan adalah sangat tidak menyenangkan. YESUS memberikan teladan agar setiap anak-anaknya menghargai setiap mereka yang diberikan-NYA kuasa untuk menjadi pemimpin atas kita didunia ini. Benturan nilai INTEGRITAS & LOYALITAS merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Dalam dunia kerja setiap saat kita harus selalu diperhadapkan pada suatu “QUO VADIS”, ketaatan pada pimpinan?? Atau?? Teguh berINTEGRITAS??. Yesus menghendaki kita untuk taat kepada pemimpin tapi aku yakin YESUS juga tidak mau kita berbalik dari INTEGRITAS. LOYALITAS atau INTEGRITAS.. bisakah kusebutkan bahwa itu BUKANlah suatu PILIHAN?? Keduanya seperti sekeping mata uang dengan dua sisi yang tak terlepas.. cara terbaik yang bisa kulakukan sampai saat ini adalah, belajar untuk menerima setiap kepemimpinan pemimpin, dan belajar untuk berterusterang tentang apa yang bisa atau tidak bisa dilakukan. Karena menurutku, seorang pemimpin pasti bisa menerima bila seorang yang dipimpinnya mengatakan dengan jujur mengenai hal-hal tersebut, mungkin itu belum berkaitan dengan hal-hal yang besar, mungkin itu hanya ketika kau diminta untuk berbohong demi “KEBAIKAN” (???) atau hal kecil lainnya, mungkin kecil..tapi seperti api yang kecil dapat menghanguskan hutan yang sangat luas, demikianlah taat pada keTIDAKbenaran yang kecil mampu menghanguskan setiap keBESARan jiwa muliamu. Karena ketaatan bukan hanya berarti kita mau melakukan setiap hal yang diperintahkan tapi jauh lebih dari itu, apakah kita mau taat dan mengasihi pemimpin kita, sehingga melalui bersikap taat kita tidak harus menjadikan pemimpin tersebut tinggal dalam keSALAHan yang mungkin tidak disadari..jika dengan sadar kita menaati PEMIMPIN dan dengan sadar juga kita ingat bahwa pada akhirnya masing-masing kita, baik PEMIMPIN maupun yang diPIMPIN harus mempertanggungjawabkan segalnya kepada SANG PEMIMPIN AGUNG, maka kita pasti tahu cara terbaik untuk itu………….